Kemendikdasmen Fokus Cetak Kepala Sekolah Unggul dan Berintegritas

Senin, 15 September 2025 | 09:12:57 WIB
Kemendikdasmen Fokus Cetak Kepala Sekolah Unggul dan Berintegritas

JAKARTA - Peran kepala sekolah kerap dipandang sebagai kunci keberhasilan pengelolaan satuan pendidikan. Dari cara memimpin hingga kemampuan membangun iklim belajar yang sehat, seorang kepala sekolah memegang tanggung jawab strategis dalam mewujudkan mutu pendidikan yang merata dan berkualitas. Menyadari pentingnya peran tersebut, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menginisiasi langkah konkret dengan menyelenggarakan Pelatihan Bakal Calon Kepala Sekolah (BCKS) Provinsi Jawa Tengah Angkatan 1.

Kegiatan ini berlangsung di Surakarta pada Sabtu, 6 September 2025 hingga Senin, 15 September 2025 dan diikuti oleh 568 guru dari berbagai jenjang, mulai TK, SD, SMP, SMA, SMK, hingga SLB. Dari jumlah tersebut, 248 peserta berasal dari regional Semarang, sementara 320 lainnya mewakili regional Solo.

Langkah Awal Menuju Pendidikan Bermutu

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menegaskan bahwa pelatihan ini adalah bagian dari rangkaian kebijakan Pendidikan Bermutu untuk Semua. Ia menekankan bahwa peningkatan kompetensi kepala sekolah tidak dapat ditunda lagi jika Indonesia ingin melahirkan generasi unggul.

“Kita semua harus memahami bahwa pelatihan kepala sekolah ini adalah bagian dari awal dan langkah-langkah yang secara terus-menerus akan kita lakukan untuk memperbaiki kualitas pendidikan,” ujar Mu’ti.

Menurutnya, kualitas guru dan kepala sekolah berbanding lurus dengan mutu pembelajaran. Teknologi bisa menjadi alat bantu, namun tak bisa menggantikan sentuhan guru dalam proses transformasi ilmu.

“Pembelajaran dapat berjalan dengan baik karena para guru. Kehadiran seorang guru tidak bisa digantikan oleh teknologi karena belajar bukan sekadar proses transfer pengetahuan, tetapi bagaimana melakukan transformasi ilmu,” tegasnya.

Dasar Regulasi dan Kebijakan Baru

Pelatihan ini juga merupakan tindak lanjut dari Permendikdasmen Nomor 7 Tahun 2025 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah. Regulasi tersebut menjadi pijakan dalam melaksanakan Program Kepemimpinan Sekolah, salah satu program prioritas Kemendikdasmen.

Tujuannya jelas: mempercepat pengisian kekosongan kepala sekolah dengan sistem yang adil, profesional, dan berbasis meritokrasi. Melalui pendekatan ini, pemimpin pendidikan yang dihasilkan diharapkan mampu menjawab tantangan zaman dengan kepemimpinan visioner dan kolaboratif.

Harapan dan Pesan Menteri

Menutup arahannya, Abdul Mu’ti berpesan agar peserta mengikuti pelatihan dengan sepenuh hati. Ia menyebut pelatihan ini sebagai wadah strategis untuk mengembangkan karier, mengasah kepemimpinan, serta membangun jejaring lintas sekolah.

Peserta diingatkan bahwa kepala sekolah tidak hanya bertugas mengelola administrasi, tetapi juga menjadi motor perubahan dalam peningkatan kualitas pembelajaran. Dengan kepemimpinan yang tepat, sekolah akan mampu menghadirkan proses belajar yang inklusif, relevan, dan berkualitas bagi seluruh siswa.

Komitmen Peserta dan Dukungan Kemendikdasmen

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru, Nunuk Suryani, menekankan pentingnya dedikasi para peserta. Kehadiran ratusan guru di ruangan ini disebutnya sebagai bukti nyata komitmen untuk terus belajar dan meningkatkan kapasitas diri.

Menurut hasil penelitian yang ia paparkan, kepemimpinan kepala sekolah adalah faktor paling berpengaruh kedua terhadap hasil belajar murid setelah kualitas guru. Evaluasi Kemendikdasmen pun memperlihatkan bahwa sekolah dengan kepala sekolah visioner memiliki iklim belajar lebih sehat serta capaian akademik lebih baik.

“Hal ini menegaskan pentingnya menyiapkan kepala sekolah yang kompeten untuk mendorong peningkatan mutu pendidikan,” ujar Nunuk.

Progres Pengisian Kebutuhan Kepala Sekolah

Data terbaru menunjukkan adanya penurunan signifikan kebutuhan kepala sekolah di Jawa Tengah. Pada Mei 2025, kebutuhan masih tercatat sebanyak 15.446, namun pada September 2025 jumlahnya menurun menjadi 6.428 atau turun sekitar 58,4 persen.

Khusus di sekolah negeri, kebutuhan kepala sekolah berkurang 27,9 persen dalam periode yang sama. Angka ini menjadi bukti bahwa langkah percepatan melalui pelatihan dan regulasi baru mulai menunjukkan hasil nyata.

Suara dari Peserta

Salah satu peserta, Mustarman dari SD Negeri 1 Kutosari, Kabupaten Kebumen, berbagi pengalamannya selama mengikuti pelatihan. Ia mengaku pelatihan ini membuka pemahaman baru mengenai pentingnya pola pikir bertumbuh bagi seorang pemimpin sekolah.

“Hal tersebut membuat kita melihat tantangan sebagai peluang, bukan hambatan. Pola pikir tersebut lebih terbuka pada ide-ide baru dalam pengelolaan sekolah dan pembelajaran,” ungkap Mustarman.

Ia juga menyampaikan harapannya agar ilmu yang diperoleh dapat langsung diterapkan di sekolah asal. “Harapan saya setelah mengikuti pelatihan ini dapat mengaplikasikan ilmu yang sudah saya dapatkan. Saya akan mengembangkan diri dan semakin mengoptimalkan aset yang ada di satuan pendidikan,” tambahnya.

Proses dan Materi Pelatihan

Pelatihan ini diawali dengan pembelajaran mandiri pada Sabtu, 30 Agustus 2025 hingga Jumat, 5 September 2025, lalu dilanjutkan dengan tatap muka pada Sabtu, 6 September 2025 hingga Senin, 15 September 2025.

Para pengajar berasal dari beragam latar belakang, mulai dari Widyaiswara, Pengembang Teknologi Pembelajaran (PTP), Widyaprada, Pengawas Sekolah, hingga dosen. Pendekatan ini memberikan peserta wawasan yang menyeluruh tentang manajemen pendidikan dan kepemimpinan sekolah.

Menuju Kepala Sekolah Visioner

Pelatihan Bakal Calon Kepala Sekolah di Jawa Tengah diharapkan menjadi tonggak penting untuk mencetak pemimpin pendidikan yang visioner, kolaboratif, dan adaptif terhadap dinamika zaman. Dengan kepemimpinan yang kuat, sekolah akan lebih siap menghadirkan pembelajaran yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga inklusif dan relevan bagi seluruh anak Indonesia.

Pendidikan bukan sekadar soal kurikulum dan fasilitas, melainkan tentang kepemimpinan yang mampu menggerakkan semua unsur sekolah menuju tujuan bersama. Dari ruang kelas hingga ruang rapat, kepala sekolah dituntut untuk menjadi teladan yang menginspirasi.

Kemendikdasmen optimistis, lewat program ini, mutu pendidikan Indonesia akan semakin meningkat, dengan kepala sekolah sebagai ujung tombak perubahan di era yang penuh tantangan.

Terkini

Jadwal KRL Jogja Solo Pekan Ini September 2025

Senin, 15 September 2025 | 17:44:52 WIB

Olahraga 30 Menit Sehari Jaga Gula Darah Tinggi

Senin, 15 September 2025 | 17:44:50 WIB

Jadwal Timnas Futsal Indonesia di Four Nations Cup

Senin, 15 September 2025 | 17:44:49 WIB

Klasemen MotoGP 2025: Marc Marquez Kuasai Puncak

Senin, 15 September 2025 | 17:44:46 WIB

Jadwal Turnamen Badminton Hari Ini PBSI Update Terbaru

Senin, 15 September 2025 | 17:44:44 WIB