JAKARTA - Musim libur sekolah selalu menjadi momen dengan mobilitas tinggi, termasuk penggunaan kereta api yang meningkat signifikan. Dengan lonjakan penumpang, risiko barang tertinggal di kereta api maupun stasiun juga ikut meningkat. PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional I Sumatra Utara (KAI Divre I Sumut) mengingatkan agar para penumpang selalu waspada dan menjaga barang bawaan dengan baik demi menghindari kehilangan barang yang berharga maupun tidak.
Manajer Humas KAI Divre I Sumut, M As’ad Habibuddin, menjelaskan bahwa dalam enam bulan pertama tahun 2025, pihak KAI sudah mencatat tiga kali kasus penemuan barang berharga milik penumpang yang tertinggal di kereta api. Barang-barang tersebut, termasuk tablet, tas berisi laptop, ponsel, hingga uang tunai, memiliki estimasi nilai mencapai Rp29,8 juta. “Barang-barang tersebut alhamdulillah sudah berhasil kami kembalikan ke pemiliknya masing-masing,” ujarnya.
Selain barang berharga, KAI juga menangani berbagai barang yang tergolong non-berharga seperti charger, pakaian, dan botol minum. Meski nilainya tidak sebesar barang elektronik atau uang, penanganan yang optimal tetap menjadi prioritas untuk memastikan kenyamanan dan rasa aman para pelanggan selama melakukan perjalanan menggunakan kereta api.
Untuk meningkatkan transparansi dan kemudahan pencarian barang tertinggal, KAI telah mengembangkan sistem database Lost and Found yang terintegrasi secara online dan dapat diakses di berbagai stasiun. Barang-barang temuan yang belum diklaim akan langsung diberi label dan diinput ke dalam sistem ini agar pemilik yang kehilangan dapat dengan mudah melacaknya. “Pelapor yang merasa kehilangan barang dapat melaporkan barang tersebut di seluruh stasiun,” kata As’ad.
Setiap barang yang ditemukan baik di dalam kereta api maupun lingkungan stasiun langsung diumumkan melalui pengeras suara untuk mencari pemiliknya. Jika dalam waktu tertentu tidak ada pihak yang mengklaim, barang tersebut disimpan di pos pengamanan stasiun sebagai tempat penyimpanan sementara sebelum pemilik menjemputnya.
Bagi penumpang yang kehilangan barang, KAI membuka layanan pengaduan yang bisa diakses dengan mudah melalui berbagai kanal resmi. Pelanggan dapat menghubungi petugas stasiun secara langsung, menghubungi Contact Center 121, WhatsApp di nomor 08111-2111-121, atau mengirim email ke cs@kai.id. Setelah laporan diterima, petugas KAI akan segera melakukan pencarian dan menginformasikan perkembangan penanganan barang tersebut secara berkala melalui telepon.
Meski sistem dan layanan KAI telah dirancang sebaik mungkin, M As’ad Habibuddin tetap mengimbau agar para penumpang selalu menjaga barang bawaan mereka dengan cermat, terutama saat perjalanan pada masa libur atau saat kereta api penuh penumpang. Kesadaran dan kehati-hatian penumpang adalah kunci utama untuk mengurangi risiko kehilangan barang.
Meningkatnya penggunaan kereta api di musim libur sekolah, seperti saat ini, memang menuntut perhatian lebih dari semua pihak, baik pengelola maupun penumpang. Di samping melengkapi perjalanan dengan layanan terbaik, keselamatan barang bawaan juga harus menjadi prioritas utama agar perjalanan tetap menyenangkan dan bebas stres.
Dengan adanya sistem penanganan barang tertinggal yang terintegrasi, KAI berusaha memberikan solusi terbaik agar pelanggan merasa aman dan nyaman. Langkah proaktif dari penumpang dalam menjaga barang dan dari pihak KAI dalam melayani juga menjadi kunci suksesnya perjalanan yang lancar tanpa kehilangan barang.
Sehingga, bagi para pengguna kereta api di Sumatera Utara khususnya, informasi mengenai kontak layanan penanganan barang tertinggal ini sangat penting untuk diketahui dan dicatat agar ketika terjadi kehilangan, penumpang bisa segera mendapatkan bantuan tanpa kebingungan.